Alhamdulilllah...SD Alam Al Ghifari memiliki ustadz/ ustadzah tangguh dan bisa menjadi panutan yang baik bagi anak didiknya. Cheeeeeeeeeeeesssssssss...tetap narsis ya. (^_^).
Bersifat fleksibel dan berkembang sesuai dengan kemajuan zaman dengan tujuan mencapai kemandirian, kedisiplinan, jiwa sosial tinggi dan menciptakan leadership yang luar biasa.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan
akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini
justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari
kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan,
ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling
indah di dunia.
KEBOHONGAN IBU
PERTAMA
Cerita bermula ketika X
masih kecil, X terlahir di sebuah keluarga yang pas pasan. Bahkan untuk
makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi
nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, maka ibu akan
mendahulukan makanan itu kepada anaknya seraya ibu berkata : "Makanlah nak, aku tidak lapar"
KEBOHONGAN IBU
YANG KEDUA
Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah aku dan
kakakku, ibu duduk dengan lilin di depannya membuat bungkusan kecil-kecil
dengan diisi aneka bunbu masakan untuk di bawa ke pasar, dan hasil bungkusannya
itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim
dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada
lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya membungkusianeka
bumbu. Aku berkata : “Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus
kerja.”Ibutersenyum dan
berkata : “Kamu tidurlah duluan, ibu
belum mengantuk”
KEBOHONGAN IBU
KELIMA
Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus
merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu,
dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun pas
pasan Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga, ada seorang paman
yang baik hati membantu ibuku menyelesaikan
baik masalah besar maupun masalah kecil. Ada beberapa orang yang
menanyakan apa ibu tidak pingin menikah lagi, Tetapi ibu yang memang teguh pendiriannya tidak mengindahkan masukan orang, ibu berkata : “Saya lebih senang sendiri bersamamu”
KEBOHONGAN IBU
KEENAM
Setelah aku, sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah
menginjak tua, sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk
tetap pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan aneka kebutuhan pokok untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota
mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu
bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang
tersebut. Ibu berkata : “Simpanlah nak
untuk keperluanmu, ibu masih punya simpanan”
KEBOHONGAN IBU
KETUJUH
Setelah aku punya rumah dan aku sudah bekerja .Aku bermaksud
mengajak ibuku untuk menikmati hidup bersamaku. Tetapi ibu yang baik hati,
bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku "Rumah tua kita sangat nyaman danAku lebih terbiasa disini saja"
KEBOHONGAN IBU
KEDELAPAN
Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit, aku
menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya.
Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun
senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang
ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku
sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil
berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi
seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : “Jangan menangis anakku, Aku tidak apa-apa”
Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan , ibuku tercinta
menutup matanya untuk yang terakhir kalinya
“Hangatnya selimut tak
akan pernah sehangat PELUKAN IBU. Lembutnya kain sutra tak ada seberapa
dibandingkan BELAIAN TANGAN IBU.Besarnya cinta dan sayang terhadap apapun di
dunia ini tak akan pernah sebanding dengan BESARNYA CINTA IBU pada anak –
anaknya.IBU adalah terang dalam gelap kita. IBU adalah kekuatan dalam kelemahan
kita. IBU adalah sosok maha mulia di dunia yang tak akan tergantikan oleh apa
dan siapa
Jadi,
tidak peduli seberapa kaya kita, seberapa dewasanya kita, ibu selalu menganggap
anak kecilnya dan mengkawatirkan diri kita,tapi tidak pernah membiarkan kita
mengkhawatirkan dirinya.
Semoga
semua anak di dunia ini bisa menghargai setiap kebohongan seorang ibu, itulah
bukti cintanya kepada anaknya…..
Karena
beliaulah malaikat nyata yang dikirim ALLOH SWT. Untuk menjaga dan melindungi
kita.
”Berbaktilah
pada Ibumu, Ibumu, Ibumu”.
Semoga
cerita diatas bisa membuat kita merenung sejenak, apa yang telah di lakukan ibu
kita hingga kita menjadi seperti saat ini. Begitu banyak pengorbanan yang telah
dilakukannya untuk membahagiakan kita...
Sayangilah ibumu, seberapapun banyak yang dapat kau
berikan buat ibumu, takkan dapat menggantikan apa yang telah ibu berikan
untukmu.
Karena kebahagiaan seorang
ibu adalah ketika melihat anaknya bahagia.
Lantas, dengan apa lagi kau bias membahagiakannya. ”Berbaktilah dan sayangilah Ibumu, Ibumu, Ibumu”.
Teman, suami/ istri bisa
gonta ganti, tetapi seorang ibu takkan bisa tergantikan
Ibu...
dialah seorang wanita yang sanggup berkorban apa saja demi anak-anaknya. Dia
sanggup kelaparan, kesakitan n sebagainya demi anak-anak. Naluri seorang ibu
sukar kita terjemahkan. Kasihnya ibu membawa kita ke Syurga. Sayangilah ibu
kita. Doakannya selalu. Kenang IBU dalam DOAm
Ibu akan mewarnai corak generasi
mendatang. Seorang ibu adalah madrasah pertama bagi anak. Bila ibu
berhasil mendidiknya, maka akan terlahir generasi sholeh dambaan ummat yang
mencintai Allah, Rasul, Al Qur’an dan sesama makhluk, namun sebaliknya apabila
ibu gagal mendidiknya , maka akan terlahir generasi durhaka penentang Allah dan
RasulNya.
Ibu adalah sosok pejuang yang tangguh,
kehadirannya selalu membawa kedamaian.
Setiap kata yang diungkapkan memiliki makna yang dalam karena dilandasi
kasih sayang. Seorang ibu rela melakukan
apapun demi anaknya. Kehadiran ibu
selalu membawa kekuatan bagi kehidupanku.
Perjuangannya memang bukan dengan senjata, tapii melalui tangan
lembutnya. Para ibu berjuang membesarkan
dan mendidik anak-anaknya sehingga menghasilkan generasi yang dapat
membanggakan bangsa dan negara.
Sebagai seorang ibu maka islam menjadikan peran sebagai ibu dan
Robbatul bait adalah yang paling utama bagi wanita. Sabda Rasulullah saw: “Seorang wanita adalah pengurus
rumah tangga suaminya dan anak-anaknya, dan ia akan dimintai pertanggung
jawaban atas kepengurusannya”(HR.Muslim)
Memang tidak dapat kita pungkiri, ibu berperan penting dalam
mencetak generasi yang berkualitas. Islam menjadikan memelihara anak sejak
dalam kandungan, menyusui, memelihara, merawat, mendidik anak menjadi tanggung
jawab ibu.
Sosok wanita shalehah adalah sosok anak, isteri dan ibu yang taat
kepada Allah, menjaga kehormatan diri dan keluarganya. Ia selalu bercermin pada
sosok muslimah hasil pendidikan Rasulullah Saw
Memang menjadi wanita salehah tidaklah mudah, apalagi di tengah
serbuan nilai dan sistem jahiliyah
modern (baca Kapitalis, materialis) saat ini. Namun menjadi sosok wanita
salehah bukanlah hal yang mustahil, tinggal bagaimana kita berupaya
sungguh-sungguh untuk dapat mewujudkannya. Mengupayakan proses pembinaan untuk
menempa diri menjadi sosok wanita salehah adalah hal yang tidak boleh
ditunda-tunda untuk dilaksanakan.